Thursday, 9 August 2012

KEDUDUKAN DARJAT KITA DI SISI ALLAH



Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu menempatkan Allah dalam jiwanya (hatinya)".

Sahabatku, yang termahal dalam hidup adalah keyakinan pada Allah. Semakin kuat dan mendalam keyakinan kita pada Allah, maka semakin beruntung hidup kita. Mahupun tidak, saat itulah kita telah memiliki barang termahal dalam hidup.

Apalah ertinya kita memiliki kekayaan melimpah, bila hati kita miskin dari mengenal Allah. Apalah ertinya kita dikenal orang, bila kita tidak mampu mengenal Allah. Apalah ertinya kita memiliki jawatan tinggi, bila kedudukan kita rendah di hadapan Allah. Semua yang ada selain Allah adalah cUbaan dan fitnah shj. Walau memiliki dunia, kedudukan kita akan rendah bila tidak mengenal Allah.


Sangat mudah bagi kita untuk mengetahui tinggi rendahnya darjat diri di sisi Allah. Ada tiga ciri.

Pertama, dari segi ingatan. Dalam 24 jam waktu yang kita miliki setiap hari, berapa jam kita ingat Allah. Waktu solat, apakah kita ingat Allah atau ingat yang lain. Waktu makan, apakah kita ingat pada Dzat yang mengurniakan makanan tersebut, atau malah mencela makanan. Waktu melaksanakan kerja, apakah kita sudah meniatkannya sebagai satu ibadah atau sekadar mencari wang semata-mata. Waktu di perjalanan, apakah kita sibuk berzikir serta bertafakur ayat-ayat Allah atau malah mata kita melihat perkara yg sia-sia. Bila hati kita selalu dekat pada Allah dalam keadaan apapun juga, maka sesungguhnya Allah telah meninggikan darjat kita.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu menempatkan Allah dalam jiwanya (hatinya)".

Kedua, sejauh mana usaha kita untuk "menyenangkan" Allah. Tinggi rendahnya darjat kita di sisi Allah dapat terlihat dari senang tidaknya kita melakukan amalan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Allah menyukai solat berjemaah iaitu mempunyai pahala 27 kali ganda daripada solat sendirian.

Apakah kita termasuk orang yang bersegera pergi ke masjid sewaktu azan dilaungkan? atau malah sibuk dengan urusan dunia? Allah menyukai kedermawanan. Apakah kita sudah termasuk orang yang dermawan? Allah menyukai hamba-hamba yang dekat dengan Alquran. Apakah kita telah bersungguh-sungguh membaca dan mentadabur Alquran? Semakin kita gigih "menyenangkan" Allah dengan melakukan amalan yang dicintai-Nya, insya Allah darjat kita akan tinggi di sisi-Nya.

Ketiga, sejauh mana kegigihan kita menghindarkan diri dari maksiat. Salah satu ciri kedekatan seorang hamba dengan Allah, terlihat dari kesungguhannya dalam menjauhi maksiat. Adalah kenyataan bila manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Namun, orang-orang yang berkedudukan tinggi di sisi Allah, akan segera bertaubat saat ia terjerumus ke dalam maksiat. Ia menyesal, kemudian berazam untuk tidak mengulangi kesalahan, dan menggantinya dengan kebaikan yang lebih banyak. Sebaliknya, orang yang jauh dari Allah akan bahagia dengan dosa, tidak memiliki penyesalan, dan mengulanginya lagi di lain kesempatan.

Sahabatku, jangan ada yang ditakutkan dalam hidup ini, kecuali takut tidak dapat mengenal Allah. Harta, pangkat, jawatan, kecantikan, atau ketampanan rupa sama sekali tidak bernilai, bila hati kita hampa dari mengingat Allah. Maka kita harus mulai mengubah cita-cita hidup: cukuplah menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia, dan berkedudukan tinggi di hadapan Allah. Wallahu a'lam.

Sumber : http://syukurpadamu.blogspot.com/2009/06/darjat-disisi-allah-swt.html

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons